Awali Kerja Dengan Asmaul Husna Dan Sholawat Nariyah Perhutani KPH Banyuwangi Barat

    Awali Kerja Dengan Asmaul Husna Dan Sholawat Nariyah Perhutani KPH Banyuwangi Barat

    Sindikat Post, Banyuwangi Barat - Ada hal yang baru yang menjadi kegiatan rutin mengawali pekerjaan para karyawan dan karyawati Perhutani KPH Banyuwangi Barat setiap harinya, kegiatan tersebut adalah setelah membaca bersama Implementasi Tata Nilai AKHLAK Perhutani dilanjutkan dengan pembacaan secara bersama sama Asmaul Husna dan Sholawat Nariyah, bertempat di Aula Perhutani KPH Banyuwangi Barat Jalan Jaksa Agung Suprapto No.34 Banyuwangi, pada Kamis (23/01/2025).

    Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Muklisin mengatakan bahwa mengawali kerja di tahun 2025 Perhutani KPH Banyuwangi Barat mempunyai cita cita untuk bekerja dengan kompak, professional dan tumbuh jadi juara.

    “Pada saat berbagai ikhtiar dilapangan dilakukan dengan kerja professional, dengan kerja baik, dengan bagaimana kita memberikan kontribusi yang terbaik kepada Perum Perhutani, maka selanjutnya setelah ikhtiar keduniawian dilakukan, tidak kalah penting itu adalah dengan sentuhan dengan doa, ” ujar Muklisin.

    “Yang mana doa melalui pembacaan Asmaul Husna, nama nama Allah yang merupakan sang penguasa jagad raya, termasuk bagaimana kita membaca Sholawat Nariyah setelah melakukan afirmasi AKHLAK dengan nanti kegiatan tersebut diharapkan setelah ikhtiar keduniawian dilakukan maka bagaimana kita pasrahkan, kita berdoa kita memohonkan pada yang Khalik sehingga semoga cita cita apa yang menjadi cita cita KPH Banyuwangi Barat itu di ijabah atau dimudahkan dalam meraih cita citanya, ” jelasnya.@Red.

    Salsa

    Salsa

    Artikel Sebelumnya

    Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat...

    Artikel Berikutnya

    Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa Gelar Final...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Hendri Kampai: Merasa Dijajah, Kumpeni Belanda dan Rezim Orde Baru Ditumbangkan Rakyat Indonesia
    Hendri Kampai: Lahirnya Ormas Vigilantis dan Tindakan Anarkis
    Hendri Kampai: Belajar dari Kasus Pagar Laut, Apakah Indonesia Sudah Begitu Dalam Dikuasai Oligarki?
    Hendri Kampai: Saat Pejabat Kehilangan Idealisme, Maka Lahirlah Penjilat Oligarki
    Ayu Dian Ningtias, SH, MH: Revisi KUHAP Perlu Memperhatikan Polisi sebagai 'Gate Keeper', dan Jaksa sebagai 'Master of the Procedure'

    Tags