Bondowoso - Kegiatan sadapan pohon Tusam yang lebih dikenal dengan Pinus dan menghasilkan getah sebagai bahan baku penghasil Gondorukem dan Terpenting merupakan andalan kedua setelah prouksi kayu yang dapat menopang pendapatan dan penghasilan bagi Perum Perhutani, maka tidaklah mengherankan apabila seluruh jajaran Management Perum Perhutani, sangat antusias dan memberikan perhatian penuh dalam opersional sadapan pohon pinus dilapangan termasuk memberikan pelayanan ekstra bladet kepada para penyadapnya.
Guna mengetahui dan memastikan kegiatan bidang sadapan telah berjalan sesuai rencana, secara khusus Imam Suyuti Kepala Departemen (Kadep) Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Direksi Perum Perhutani mengadakan lawatan kerja ke wilayah KPH Bondowoso untuk melihat secara langsung kegiatan penyadapan dilapangan serta memberikan pembinaan kepada penyadap, bertempat dipetak 50H tanaman Pinus tahun 2001 RPH Wringintapung BKPH Bondowoso, (Kamis 12/09/24)
Saat acara diskusi dan ramah tamah, Misbakhul Munir Administratur Perum Perhutani KPH Bondowoso, menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi oleh jajaran dibawahnya antara lain, lokasi sadapan yang sebagian besar jauh dari pemukiman warga, adanya persaingan pekerjaan dengan pekerjaan diluar kegiatan Perhutani, , dan faktor usia tenaga sadap yang rata-rata sudah memasuki masa tua sementara tidak ada pengganti atau regenerasi, mengingat anak cucu mereka tidak tertarik dengan pekerjaan di desa atau sadapan, kebanyakan anak-anak mereka memilih pekerjaan di kota atau bahkan keluar kota dan pulau untuk mencari penghasilan yang lebih menjanjikan sehingga petugas kami sangat sulit mencari tenaga pengganti, ujarnya
Cak Munir.
Untuk kebutuhan sarana dan prasarana seperti peralatan penyadapan sudah terpenuhi sesuai kebutuhan, bahkan jika ada kekurangan kamipun masih menyediakan beberapa peralatan yang siap sewaktu-waktu diminta oleh petugas dilapangan, sementara untuk jaminan keselatan kerja Cak Munir melaporkan bahwa seluruh tenaga penyadap sudah terdaftar menjadi anggota Asuransi Amanah Gita
Menanggapi penyampaian Administratur, Imam Suyuti dalam pembinaannya berpesan agar petugas lapangan tidak patah semangat dan terus mencari solusi terbaik untuk memcahkan berbagai problem dan permasalahan yang dihadapi, kami dari jajaran Direksi selalu siap untuk memberikan dukungan penuh demi tercapainya target produksi getah pinus.
Khusus untuk penyadap saya himbau untuk tidak menganggap dan memandang sebelah mata kegiatan penyadapan, tidak jarang dari putra - putri penyadap berhasil mencapai gelar Sarjana dari seorang ayah yang hanya menjadi pekerja sadapan, bahkan banyak diantara mereka yang sudah berhasil menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah, dengan ketekunan insyaallah para penyadap akan sejahtera. paparnya.
Sementara P Deni mewakili penyadap mengucapkan terimakasih kepada perhutani yang telah memberikan peluang pekerjaan dan penghasilan serta perhatian penuh kepada penyadap, insyaallah kami tetap semangat untuk melakukan pekerjaan sadapan getah pinus, namun jika diperkenankan kami mohon ada kenaikan harga atau tarip getah pinus dari Perhutani untuk penyadap agar kesejahteraan kami bisa lebih meningkat, ungkapnya semangat penuh harapan.
Tampak hadir dan mengikuti acara tersebut antaralain, Anton Sujarwa S.Hut Wakil ADM KSKPH Bondooso selatan, Mat Sudik Kasi Madya Produksi dan Ekowisata KPH Bondowoso Segenap Asper KBKPH serta Perwakilan KRPH Produsen getah.@Yulianto.
Baca juga:
Pesan Babinsa Melalui Komsos
|