BKKBN Jatim Provinsi Terbaik Nasional Pelaksana Pemutakhiran Pendataan Keluarga

    BKKBN Jatim Provinsi Terbaik Nasional Pelaksana Pemutakhiran Pendataan Keluarga

    Jakarta - Perwakilan BKKBN menyabet 3 penghargaan sekaligus dalam acara Forum Keluarga Nasional : Diseminasi dan Rilis Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2024 di Auditorium Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Jumat (29/11/2024).

    Diantara penghargaan tersebut adalah sebagai Provinsi Pelaksana Pemutakhiran PK-24 Terbaik, Kabupaten Malang sebagai Intervensi Program Berbasis Data Keluarga Berisiko Stunting Terbaik, Kabupaten Madiun sebagai Kabupaten/Kota Tercepat Mendata.

    Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN) merilis hasil pemuktahiran data keluarga 2024 mencakup 75, 65 juta keluarga Indonesia. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Wihaji, menegaskan data ini menjadi dasar bagi kementerian dalam merumuskan kebijakan untuk kesejahteraan keluarga indonesia.

    Wihaji menjelaskan dua fokus utama kementerian adalah pengendalian kependudukan dan pembangunan keluarga. "Tugas kementerian kami adalah mencegah dan menggerakkan dengan indikator utama ketenangan, kebahagiaan, dan kesejahteraan keluarga, " kata Wihaji.

    Kemendukbangga/BKKBN berencana melibatkan kementerian lain berbasis data untuk pencegahan stunting dan peningkatan kualitas hidup keluarga. Data terbaru menunjukkan sekitar 36, 6 juta remaja berusia 10-24 tahun yang harus dipersiapkan sebagai generasi penerus bangsa.

    Pemerintah juga memfokuskan perhatian pada kelompok rentan, seperti keluarga dengan anak usia dini (0-59 bulan) dan lansia. "Penting bagi kami untuk memberikan perhatian khusus kepada keluarga dengan anak stunting dan lansia yang berada situasi rentan, " ujarnya.

    Selain itu, data dari PK24 menjadi landasan untuk merancang kebijakan yang lebih terarah, efisien, dan tepat sasaran. "Kami ingin memastikan kebijakan menjangkau kelompok yang membutuhkan, seperti keluarga dengan anak stunting dan kondisi miskin ekstrem, " ujarnya.

    Kemendukbangga/BKKBN berharap data yang diperbarui ini dapat digunakan oleh semua pihak untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat. Data ini juga diharapkan memastikan setiap keluarga mendapatkan akses terhadap layanan yang dibutuhkan.@Red.

    Mayzha

    Mayzha

    Artikel Sebelumnya

    Perhutani Probolinggo Gelar Pelantikan dan...

    Artikel Berikutnya

    Perhutani KPH Banyuwangi Barat Sambut Baik...

    Berita terkait