Baru Genap 16 Tahun, Kisah Nana Lolos SNBT UNAIR

    Baru Genap 16 Tahun, Kisah Nana Lolos SNBT UNAIR
    Mahardika Najwa Ainun Nadya Shafwah, mahasiswa baru termuda SNBT UNAIR.

    SURABAYA – Pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) pada Selasa (20/6/2023) menjadi momen istimewa bagi Mahardika Najwa Ainun Nadya Shafwah. Pasalnya, perempuan yang akrab disapa Nana itu berhasil lolos sebagai mahasiswa baru (maba) D4 Fisioterapi Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR), meski baru genap berusia 16 tahun.

    Selain itu, ia juga merupakan satu dari lima maba termuda yang diterima UNAIR jalur SNBT. “Sudah pasti bahagia dan sangat bersyukur bisa jadi salah satu mahasiswa UNAIR, ” ungkap Nana, Senin (26/6/2023).

    Dua Kali Ikuti Program Akselerasi

    Semasa sekolah, Nana telah dua kali mengikuti program akselerasi, yaitu pada jenjang SMP dan SMA. Ia mengaku hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk menamatkan masing-masing jenjang tersebut.

    “Saya ikut akselerasi dua tahun di MTs dan MAS Unggulan Amanatul Ummah Surabaya. Jadi untuk MTs saya tempuh selama dua tahun dan Alhamdulillah bisa melanjutkan ke jenjang MA dua tahun juga, ” tuturnya.

    Nana kemudian menceritakan perjuangannya mengikuti seleksi program akselerasi. Proses seleksi tersebut, lanjutnya, berlangsung selama enam bulan yang mana ia harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu.

    Kendati Nana menempuh masa studi lebih singkat, namun ia masih aktif mengikuti berbagai perlombaan. Ia pernah meraih juara I Kompetisi Sains Nasional Saintech 2023 bidang biologi, juara III Olimpiade Pelajar Seluruh Indonesia 2023 bidang kimia, serta juara III Olimpiade Kedokteran Indonesia 2022 bidang biologi.

    Bangkit Setelah Gagal SNBP

    Sebelumnya, maba asal Kabupaten Pamekasan itu sempat gagal dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023. Meski kecewa, namun Nana tidak pantang menyerah. Ia pun mencoba jalur tes dan belajar lebih giat dengan rutin mengikuti bimbingan di pondok.

    “Intinya harus terus belajar tiap hari, sering latihan soal, dan jangan lelah berdoa. Sebab doa tanpa usaha itu bohong, usaha tanpa doa itu sombong, ” ujar Nana.

    Usaha maba kelahiran tahun 2007 itu akhirnya berbuah manis. Ia mampu mewujudkan impiannya menempuh studi di bidang kesehatan. Pencapaian tersebut juga berkat dukungan dan doa dari orang tua Nana.

    Pada akhir, ia berharap dapat menjadi mahasiswa yang aktif selama perkuliahan. “Harapannya menjadi mahasiswa cumlaude dan kalau bisa lulus sebelum empat tahun, ” pungkas Nana. (*)

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Dosen FKM UNAIR Jelaskan Pengolahan Daging...

    Artikel Berikutnya

    Definisi Merugikan Perekonomian Negara Karena...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Perhutani Berikan Materi Roasting Kopi Dari Kawasan Hutan Pada SMK Kehutanan
    Kajati Jatim Mia Amiati Hentikan Penuntutan 9 Perkara Berdasarkan Keadilan Restoratif
    Hendri Kampai: Bertani Itu Merugi! Jeritan Petani yang Terabaikan
    Pemerintah Indonesia Berhasil Menaikkan Pajak dan Menurunkan Subsidi, Menteri Keuangan Terbaiknya di Mana?
    Polhut Berikan Materi Perlindungan Hutan pada SMK Kehutanan

    Tags